Terkejut,
terharu, dan bahagia. Semuanya campur aduk jadi satu malam itu. Menjadi sebuah kebahagiaan
tak terkira dan takkan pernah kulupa.
Kita tak pernah
bertemu sebelumnya dan tak pernah bersama tetapi aku merasa diistimewakan.
Meskipun harus basah kuyup diguyur air dua ember besar dan ditimpa air hujan.
Tetapi senyum yang mengembang di sudut bibirku ini menandakan kalau kalian memang
layak menjadi keluarga baruku hingga ajal memisahkan kita.
Kedekatan
kita memang belum lama. Bahkan dapat dihitung dengan jari. Tetapi, ikatan tali persaudaraan
yang teman-teman Sekolah Guru Indonesia berikan padaku malam itu melebihi
kebersamaan kita selama 4 hari.
Kita
dipertemukan di sini bukan karena tanpa alasan. Semua sudah direncanakan oleh
sang maha pemberi jalan. Ya, Allah SWT telah merancang pertemuan kita di
Sekolah Guru Indonesia. Dan kita yang lolos seleksi dari 250-an pendaftar
adalah orang-orang terpilih untuk menjadi pahlawan. Pahlawan pendidikan.
Satu pintu untuk
menjadi pahlawan pendidikan memang telah terbuka lebar. Namun, satu hal yang
harus diluruskan. Adalah paradigma kita dalam memandang tugas seorang guru.
Yang hingga detik ini aku merasakan adanya perbedaan dengan pendidikan
kekinian. Tumpang tindih.
Persoalan
menjadi guru terkadang berkecamuk di dalam dada. Tanggung jawab menjadi seorang
guru amatlah besar. Dan menjadi guru yang seperti apa nanti, ya tergantung diri
kita.
Menjadi guru
yang nyasar? Atau menjadi guru bayar? Atau menjadi guru sadar. Semua tergantung
pada diri kita sendiri. Aku merasa beruntung berada diantara orang-orang yang sadar akan dunia pendidikan. Untuk menempatkan
guru pada proporsinya. Begitupun teman-teman yang lain. Meskipun kita berbenturan
dengan karakter, kemampuan, bahasa dan adat istiadat yang ada. Namun, kita
berusaha untuk melebur jadi satu. Untuk sama-sama mengubah pendidikan yang masih
banyak cacat di sana sini. Hingga hal yang paling penting dari tubuh pendidikan, yakni strukturnya.
Kita yang sama-sama memiliki tujuan dan
mempunyai mimpi yang sama. Sama-sama ingin memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Mencerdaskan anak-anak bangsa adalah satu tugas penting dari banyak tugas
lainnya yang sedang menanti kita di penempatan. Seperti jargon yang melekat
pada tubuh Sekolah Guru Indonesia. Bahwa kita mestilah Bangga menjadi guru, karena kita Guru berkarakter yang ingin
menggenggam Indonesia. Untuk perubahan pendidikan yang lebih baik. Semoga.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar