Minggu
(23/11), projek sosial yang digagas oleh mahasiswa SGI Professional Class sekitar
pukul 06.00 WIB pagi itu berjalan lancar. Pada projek sosial ini, mahasiswa SGI
Profesional Class melibatkan anak SMART Ekselensia. Tidak semua anak dilibatkan
di sini. Hal ini dikarenakan di dalam Lembaga Pengembangan Insani terdapat dua
sekolah. Maka dipilihlah siswa SMP mulai dari kelas 1, 2 dan 3.
Gerakan peduli
sampah. Begitu bunyi tagline pada spanduk yang terbuat dari kertas
karton yang di gambar dan di warnai dengan krayon. Penggagasnya adalah Rokhani,
perempuan asal Sumbawa, NTB. Ia merasa bahwa kedekatan antaranya dan siswa-siswa
SMP dan SMA Ekselensia selama dua pekan
ini masih seperti orang asing. Padahal mereka sudah tinggal seatap dengan
yayasan yang sama.
Keinginan yang
serupa pun dialami para peserta lainnya. Pergolakan batin itu pun menemukan
titik temu saat obrolan antara peserta laki-laki dan siswa SMART di pantry
terjadi. Maksud dan tujuan tak lupa dipaparkan bertahap. Tidak hanya kepada
siswa namun pembina asrama juga punya andil di sini.
Keinginan untuk menumbuhkan
rasa keakraban bukan hanya antara mahasiswa SGI. Melainkan antara senior dan
junior dapat mempererat hubungan sosial yang lebih baik. Menurut Rokhani, masa pengabdian
dimulai dari titik terdekat. Dan anak-anak SMP SMART adalah objek paling dekat.
Mereka juga masyarakat.
Sebanyak 70
anak-anak berkumpul di depan masjid. Jalinan keakraban antara mahasiswa dan
siswa-siswa lain tampak begitu berbeda ketika mereka dikumpulkan dan saling
memperkenalkan diri masing-masing. Canda tawa memberikan energi positif bagi
keduanya. Agar siang tak cepat beranjak maka gerakan peduli sampah pun segera dilaksanakan.
“Senang banget
kak. Aku jadi kenal dengan kakak kelas.” Seru Dimas (12) yang malu-malu
menjawab pertanyaan dari mahasiswa SGI sehabis isya di tangga paviliun 4. Lalu
sebuah harapan menguat bahwa akan ada efek besar pada diri Dimas dan anak-anak
lainnya. Akan sebuah kesadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan. Penukaran
sekantung sampah dengan sebungkus roti hanya untuk menyemangati keras mereka
dalam mengumpulkan sampah.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar